Adsense

Rabu, 14 Maret 2012

The Girl With The Dragon Tattoo

Mikael Blomkvist (Daniel Craig) tak mengira bakal bertemu seorang wanita misterius seperti Lisbeth Salander (Rooney Mara). Bukan cuma itu, akhirnya mereka berdua malah jadi partner saat Mikael menyelidiki kasus hilangnya seorang wanita. Semula kasus ini terlihat sederhana namun ternyata di balik itu ada masalah pelik yang menyelimutinya.

Mikael sempat terlibat masalah yang membuatnya harus menjalani hukuman penjara. Di saat yang hampir bersamaan, Lisbeth yang bekerja di sebuah perusahaan keamanan ternyata sedang mengamati Mikael. Lisbeth kemudian merekomendasikan Mikael pada Henrik Vanger (Christopher Plummer) yang sedang berusaha mencari keponakannya yang hilang.

Harriet Vanger (Alexandra Daddario) saat ia masih kecil dan ada kemungkinan ia telah dibunuh. Awalnya kasus ini terlihat cukup sederhana namun belakangan, semakin banyak misteri yang terkuak. Keluarga Vanger ternyata menyimpan banyak misteri dan beberapa dari misteri ini ternyata terlalu kelam untuk diungkap. Benarkah Harriet Vanger telah dibunuh? Siapakah yang bertanggung jawab atas hilangnya Harriet?


Selasa, 22 Maret 2011

Senin, 21 Maret 2011

Knight and Day


Hati-hatilah kalau ingin berkencan dengan seseorang, apalagi jika orang itu tidak Anda kenal. Tak ada yang tahu apa yang akan Anda hadapi dalam kencan buta seperti ini. June Havens (Cameron Diaz) juga tidak pernah tahu kalau kencannya kali ini membawanya ke sebuah petualangan yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.

Secara tak sengaja, June bertemu Roy Miller (Tom Cruise) saat ia sedang berada di bandara. Pertemuan ini berlanjut saat June dan Roy berada dalam pesawat yang sama. Tanpa sepengetahuan June, Roy ternyata adalah seorang agen rahasia. June tak yakin Roy jujur tapi daya tarik Roy membuat June seolah tak berdaya.

Sebelum June menyadari apa yang terjadi, tiba-tiba saja ia sudah terlibat petualangan. Roy melindungi hasil temuan seorang ilmuwan yang konon akan menjadi sumber energi alternatif yang mampu mengubah dunia. Kalau sumber energi alternatif ini jatuh ke tangan orang yang salah maka bisa dipastikan seluruh dunia akan dibuat kacau oleh orang ini.

Jarang ada yang bisa memadukan genre action dan comedy dalam satu film dan berhasil membuat sebuah tontonan yang pas tanpa harus terlalu 'memihak' pada salah satu genre dan KNIGHT AND DAY ini adalah salah satunya. Film ini mungkin bukan sebuah tontonan yang 'sempurna' tapi dari formula yang ditawarkan, paling tidak durasi sepanjang 105 menit ini tak terasa jadi membosankan.
Alur kisahnya memang sederhana. Seperti kebanyakan film bergenre spionase, KNIGHT AND DAY ini juga menawarkan tokoh protagonis yang nyaris sempurna, misi menyelamatkan dunia, dan tentu saja sedikit kisah asmara sebagai bumbu pemanis. Sebenarnya banyak celah pada alur kisah yang ditawarkan oleh naskah Patrick O'Neill ini tapi sepertinya James Mangold, sang sutradara, cukup cerdik untuk mengakalinya dengan membuat tokoh June tak sadarkan diri agar adegan bisa beralih tanpa ada kesulitan.

Memang kalau dipikir film ini hanyalah serangkaian adegan yang dirangkai oleh sebuah plot yang tipis dan penonton di ajak berjalan-jalan dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Tapi tentu saja jalan-jalan ini tak akan menarik kalau pemandunya tak piawai merangkai kata dan dalam urusan ini, chemistry antara Tom Cruise dan Cameron Diazlah yang jadi kuncinya.

Sabtu, 19 Maret 2011

Inception


Leonardo DiCaprio tidak pernah berhenti mencengang penonton dengan bakat aktingnya. Setelah bermain sebagai pasien rumah sakit jiwa dalam Shutter Island, aktor kenamaan Leonardo DiCaprio kembali menunjukkan kemampuan aktingnya yang semakin matang lewat film terbarunya Inception. Bintang The Departed ini kini mengambil peran yang membuat Anda memutar otak dengan jalan cerita yang dikemas apik oleh Christoper Nolan.

Dom Cobb (Leonardo DiCaprio) tiba-tiba terdampar di sebuah pantai dan melihat dua anak kecil bermain di atas pasir, lalu ia ditahan oleh anak buah Saito (Ken Watanabe). Sesaat kemudian ia sudah ditembaki dan kembali dalam keadaan basah. Ternyata kejadian itu hanyalah mimpi buruk Cobb. Yang aneh, mimpi itu ternyata diatur oleh si pemilik mimpi.

Cobb adalah seorang ahli dalam alam bawah sadar dan mencuri ide klien melalui mimpi. Keterampilannya ini dimanfaatkan oleh Saito untuk menanamkan sebuah gagasan ide kepada Robert Fischer, Jr. (Cillian Murphy) yang merupakan saingan bisnisnya. Faktor keluarga menjadi motif Cobb untuk bersama dengan timnya melakukan misi penggagasan ide ini.

Joseph Gordon-Levitt (500 Days of Summer) berperan sebagai Arthur, teman Cobb yang juga bertanggung jawab meneliti target misi ini. Dibantu Ariadne (Ellen Page), Eames (Tom Hardy) dan seorang ahli kimia mereka menjalankan misi yang akan membuat mereka berada dalam tahapan mimpi yang menguras konsentrasi Anda secara ekstra. Belum lagi kehadiran Marion Cotillard (La Vie en Rose) yang berperan sebagai istri Cobb yang sering muncul dan menggoda di dalam mimpi tersebut.

Sebaiknya otak Anda berada dalam keadaan segar karena Inception akan menantang otak Anda mengikuti perpindahan scene yang cepat dengan cerita yang rumit. Sang sutradara sepertinya ingin membawa kita ke dalam mimpi-mimpi yang diatur oleh Cobb. Anda diajak oleh sutradara untuk melepaskan batasan antara mimpi dan kenyataan dan menebak akhir cerita.



Rabu, 09 Maret 2011

Sabtu, 05 Maret 2011

Grown Ups


Bertambah umur memang tidak sama dengan bertambah dewasa. Konon malah katanya pria itu tak pernah menjadi dewasa meskipun umurnya sudah bertambah tua. Dan itu terbukti saat lima sahabat SMA bertemu lagi tiga puluh tahun sejak mereka lulus sekolah dulu.

Lenny Feder (Adam Sandler), Eric Lamonsoff (Kevin James), Kurt McKenzie (Chris Rock), Rob Hilliard (Rob Schneider), dan Marcus Higgins (David Spade) adalah lima sahabat karib semasa SMA. 32 tahun setelah lulus SMA, kelima sahabat beserta istri-istri mereka harus kembali ke kota kelahiran mereka untuk menghadiri pemakaman pelatih basket mereka semasa SMA.

32 tahun tak bertemu, mereka ternyata tak banyak berubah. Tentu saja masing-masing punya rahasia yang tak ingin mereka ungkapkan dan saat acara ini berubah menjadi reuni, mau tak mau masing-masing harus rela rahasia mereka terungkap. Ternyata, selain jadi acara reuni, pertemuan ini malah membuat masing-masing dari mereka belajar mengenali diri mereka sendiri.

Kata lucu sendiri memang susah didefinisikan. Lucu buat beberapa orang belum tentu lucu buat orang yang lain. Dan pada saat sudah melewati batas kultur maka kata lucu ini jadi semakin kabur, kecuali lelucon yang bersifat fisik alias slapstick. Kalau mau jujur, mencari sisi lucu dari film berjudul GROWN UPS ini memang sulit, terutama karena kita memang tak terbiasa dengan kultur mereka.

Secara umum, film yang disutradarai Dennis Dugan ini terlihat alami. Kelima karakter utama yang digambarkan sebagai sahabat lama ini memang terlihat seperti sobat lama. Cara mereka berinteraksi satu sama lain terlihat alami dan tak ada kesan dipaksakan. Sayangnya, di titik tertentu muncul kebosanan karena hampir sebagian besar adegan hanya soal dialog di antara mereka. Kalau Anda tak menemukan titik yang ‘menyenangkan’ maka bisa dijamin Anda bakal bosan.


Jumat, 04 Maret 2011

The King's Speech


Sinopsis:
Prince Albert (Colin Firth) memang tak pernah berharap menjadi raja Inggris. Ia tahu benar keterbatasan yang ia miliki. Tak mungkin ia memimpin sebuah negara sebesar Inggris sementara berbicara di depan umum saja sudah jadi perjuangan berat buatnya. Celakanya takdir berkata lain dan Albert harus segera naik tahta.

Untuk mengatasi kekurangannya ini, Prince Albert lantas mencoba mengikuti terapi dari Lionel Logue (Geoffrey Rush). Lionel Logue punya metode yang aneh namun nyatanya metode ini berhasil menyembuhkan Prince Albert dari gagapnya. Sepeninggal Raja George V (Michael Gambon), Prince Edward (Guy Pearce) yang seharusnya naik tahta memilih menikahi Wallis Simpson (Eve Best) dan itu membuatnya tidak memenuhi syarat sebagai seorang raja.

Kini tiba saatnya buat Prince Albert untuk mengambil alih tampuk kekuasaan. Albert tahu kalau itu bukan urusan mudah, apalagi Perang Dunia II sudah di depan pintu. Ia harus mampu menyembuhkan gagapnya secara total. Dan itu tak akan berhasil seandainya tak ada Lionel Logue, terapis dengan metode aneh yang ternyata sangat efektif. Konon, sepanjang pemerintahan Raja George VI, Lionel Logue selalu hadir setiap sang raja berpidato.